Rabu, 11 Maret 2020

UJIAN TENGAH SEMESTER FISIKA DASAR

Nama: Alfarani Murtia Saskia Putri
NIM: A1C219001
Kelas : R-001
Pendidikan Matematika Universitas Jambi
Dosen Pengampu : Nova Susanti, S.Pd.,M.Si 

1. Sebuah benda A massa 3kg terletak pada bidang miring ditarik dengan gaya sebesar 4 N, jika benda B bermassa 4kg dihubungkan dengan benda A dan digantung vertikal dengan sebuah katrol (a) tentukan percepatan masing – masing benda (b) tentukan tegangan tali, jika diketahui percepatan gravitasi 10 m/s2 dan koefisien kinetiknya 0,1 ? 

Penyelesaian: 
Diketahui:
mA = 3 kg   FA = 4 N
mB = 4 kg   g = 10 m/s^2 
Koefisien kinetik = 0,1 
Ditanya:
a. aA dan aB ?
b. T ?
Jawab:


Tinjau benda B 

Tinjau benda A 
  

Hitung a :
TA = TB
3a + 16 = 40 - 4a 
3a + 4a = 40 - 16 
7a = 24 
a = 3,428 m/s^2
maka percepatan masing-masing benda sama yaitu 3,43 m/s^2

Hitung T :
TA 3a + 16 = 3 (3,428) + 16 = 26,284 N = 26,3 N
TB = 40 - 4a = 40 - 4 (3,428) = 26,288 N = 26,3 N

Jadi, T=TA=TB= 26,3 N 

2. Pada gerak suatu partikel sepanjang garis lurus, grafik kecepatan v terhadap waktu t dapat dilihat dari gambar berikut ini :
a. Berapakah percepatan partikel pada saat – saat t = 2s, 4s, 8s, 10s
b. Berapakah panjang lintasan yang ditempuh partikel dalam selang waktu antara t = 0 dan t = 10 s
c. Berapakah perpindahan partikel pada selang waktu tersebut
d. Berapa kecepatan rata – rata partikel dalam selang waktu t = 2s dan t = 8s
Penyelesaian: 

a. Percepatan partikel pada saat – saat t = 2s : benda GLBB dipercepat, maka
a = ∆V/t
a = (VB  VA)/(tB tA)
a = (20  0)/(2  0)
a = 20/2
a = 10 m/s^2
Percepatan partikel pada saat – saat t = 4s :
saat t = 4 s berarti benda bergerak dari titik B ke titik G, karena v-t dari titik B ke G adalah lurus horizontal (sejajar sumbu t ) maka benda bergerak lurus beraturan sehingga percepatan partikelnya adalah nol ( a=0).
Percepatan partikel pada saat – saat t = 8s : benda GLBB diperlambat , maka 

a = ∆V/t
a = (VD  VC)/(tD tC)
a = (0  20)/(8  6)
a = -20/2
a = -10 m/s^2 (Perlambatan adalah percepatan yang berharga negatif.) 
Percepatan partikel pada saat – saat t = 10s :
saat t = 10 s berarti benda bergerak dari titik B ke titik G, karena v-t dari titik E ke Fadalah lurus horizontal (sejajar sumbu t ) maka benda bergerak lurus beraturan sehingga percepatan partikelnya adalah nol ( a=0).
b. Untuk menentukan panjang lintasan yang ditempuh partikel dalam selang waktu antara t = 0 dan t = 10 s dapat dihitung dengan luas total yang dibentuk fungsi v(t) dan pada sumbu t dari t= 0 dan t= 10 s . 

 Luas total = Luas 1 + Luas 2
Luas total = 120 + 30 
Luas total = 150 
Jadi panjang lintasan yang ditempuh adalah 150 m 
7. Air keluar dari selang dengan debit 2,5 kg/s dan lajunya 25 m/s dan diarahkan pada sisi mobil, yang menghentikan gerak majunya. Abaikan percikan air kebelakang, berapakah gaya yang diberikan air pada mobil jika besarnya gaya tersebut adalah perubahan momentum terhadap perubahan waktu ?
Penyelesaian: 
diketahui:
m= 2,5 kg/s 
v= 25 m/s
t= 1 s
ditanya: F ?
jawab:
F=∆p/t
F= (pakhir -pawal ) / t
F= (0- (mv))/1 s
F= (0-[(2,5)(25)]) / 1 s
F= -62,5 N
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan arah dengan kecepatan asal air, maka mobil memberikan gaya sebesar 62,5 N ke kiri untuk menghentikan air, sehingga berdasarkan Hukum Newton 3, air memberikan gaya sebesar 62,5 N pada mobil. 

8. Sebuah pistol ditembakan vertikal ke balok kayu 1,4kg yang sedang dalam keadaan diam persis diatasnya. Jika peluru memiliki massa 21 gram dan laju 210 m/s, seberapa tinggi balok tersebut akan naik setelah peluru tertaman di dalamnya ?
Penyelesaian:
diketahui:
mp= 0,021 kg
mb = 1,4 kg
vp= 210 m/s
vb = 0 m/s
ditanya : h
jawab:
Ketika peluru menumbuk balok, maka gunakan Hukum Kekekalan Momentum
mp • vp + mb • vb = (mp + mb) v'
0,021 • 210 + 1,4 • 0 = (0,021 + 1,4) v'
4,41 = 1,421v'
v' = 3,1 m/s
Ketika balok dan peluru terpental keatas, gunakan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
EM₁ = EM₂
Ek₁ + Ep₁ = Ek₂ + Ep₂
½mv'² + 0 = 0 + mgh
½v² = gh
v² = 2gh
(3,1)² = 2 • 10 • h
9,61 = 20h
h = 0,48 m 
jadi tingginya adalah 0,48 m 


Sabtu, 07 Maret 2020

FISIKA DASAR

Nama: Alfarani Murtia Saskia Putri
NIM: A1C219001
Kelas : R-001
Pendidikan Matematika Universitas Jambi
Dosen Pengampu : Nova Susanti, S.Pd.,M.Si 

6.8 Menentukan Pusat Massa dengan Metode Integral 
Pusat massa suatu benda ialah titik di mana gaya internal pada sistem massa sama dengan nol. Untuk benda simetris yang homogen, letak pusat massa tentulah berada tepat di tengah-tengah benda. Lalu, bagaimana untuk benda yang tidak simetris?

Benda tidak simetris atau benda pejal sangat sulit untuk menentukan pusat massanya karena tidak dapat diukur secara langsung, sehingga digunakanlah metode integral dengan diketahui massa jenis benda sebagai fungsi posisinya. Caranya sebagai berikut: 

Kita bagi benda besar atas elemen-elemen massa yang sangat kecil. Elemen ke-i memiliki massa mi dan berada pada posisi i r  . Jumlah elemen massa adalah N dan menuju tak berhingga karena ukuran masing-masing elemen menuju nol. Dengan pembagian ini maka lokasi pusat massa memenuhi persamaan (6.38) yang dapat ditulis ulang menjadi:

Jika ukuran elemen massa menuju nol dan jumlah elemen massa (jumlah suku penjumlahan) menuju tak berhingga maka pen jumlahan (6.41) dapat diganti dengan integral dengan transformasi sebagai berikut 
dengan rho adalah massa jenis dan memenuhi hubungan dm = rho dV. Dengan cara serupa maka massa benda memenuhi persamaan integral 

Untuk kasus khusus satu dimensi, persamaan (6.42) dan (6.43) dapat ditulis dalam bentuk sederhana sebagai berikut 

Soal dan Jawaban 
Halaman 426-427 Nomor 25&34
Buku Fisika Dasar 1 Mikrajuddin Abdullah

25) Sebuah paku menancap sedalam 10 cm ke dalam sebuah kayu. Gaya gesek antara paku dengan kayu ketika paku dicabut adalah 100 N. Berapa kerja yang dilakukan untuk mencabut paku? 
Penyelesaian: 
Diketahui :
Fs = 100 N
s = 10 cm = 0,1 m
Ditanya:  (W) ?
Jawab:
W = F x s
    = 100 N x 0,1 m

    = 10 Joule



34) Sebuah mobil yang sedang bergerak dengan laju 72 km/jam di jalan tol ingin menyalip mobil di depannya yang memiliki laju 80 km/jam. Berapa minimum kerja total yang harus diberikan pada mobil agar mobil di depan dapat dilewati? Massa mobil beserta penumpang adalah 1.200 kg. 
Penyelesaian:
Diketahui:
Va = 72 km/jam = 20 m/s
Vb = 80 km/jam = 22,22 m/s 
m = 1.200 kg 
Ditanya: W?
Jawab:


Semoga Bermanfaat :)
Terima Kasih 





Minggu, 01 Maret 2020

FISIKA DASAR

Nama: Alfarani Murtia Saskia Putri
NIM: A1C219001
Kelas : R-001
Pendidikan Matematika Universitas Jambi
Dosen Pengampu : Nova Susanti, S.Pd.,M.Si 

Soal dan Jawaban 
1.  Tentukan : T1, T2, dan T3. g = 10 m/s



Jawab:
  • Pada beban


  • Pada sumbu y 

  • Pada sumbu x



2.  Tentukan : 
Jawab: 
  • Menentukan a :

  • Menentukan T :





Soal dan Jawaban 
Halaman 340 Nomor 14
Buku Fisika Dasar 1 Mikrajuddin Abdullah


14) Satelit Palapa atau satelit telekomunikasi lain termasuk satelit geostasioner. Satelit geostasioner artinya satelit yang ketika diamati di bumi seolah-olah tidak bergerak. Jika semula satelit berada di atas kepala maka satelit tersebut tetap berada di atas kepala. Ini hanya bisa terjadi jika periode orbit satelit persis sama dengan periode rotasi bumi. 
a) Berapakah periode orbit satelit geostasioner dalam satuan detik? b) Dengan menggunakan rumus kecepatan v = 2 phi r/T dan menggunakan gaya tarik bumi F = mg(R/r)2 dan gaya ke luar akibat adanya kecepatan sebesar mv2/r, tentukan jari-jari orbit satelit geostasioner. 

Gunakan jari-jari bumi 6.400 km dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2. 
Jawab:
a) Satelit geostasioner akan memiliki periode orbit yang sama dengan periode rotasi bumi yaitu 23 jam 56 menit 4,0906 detik atau 24 jam (86.400 detik).
b) Diketahui: 
  • T= 24 jam = 86.400 detik
  • r = 6.400 km = 6.400.000 m 
  • phi = 3,14
  • g = 10 m/s
  • Menentukan nilai v :
  • Menentukan Persamaan R :

  • Menentukan R dengan menstubtitusikan V , r dan g pada persamaan diatas :









Sabtu, 22 Februari 2020

FISIKA DASAR

Nama: Alfarani Murtia Saskia Putri
NIM: A1C219001
Kelas : R-001
Pendidikan Matematika Universitas Jambi
Dosen Pengampu : Nova Susanti, S.Pd.,M.Si 

Soal dan Jawaban 
Halaman 145 Nomor 6
Buku Fisika Dasar 1 Mikrajuddin Abdullah

6) Jarak garis lurus yang menghubungkan kota Medan dan Banda Aceh adalah 430,10 km sedangkan panjang jalan penghubung dua kota tersebut adalah melalui jalan lintas timur Sumatera adalah 601 km sedangkan melalui Meulaboh adalah 794 km. Dari Medan ke Banda Aceh kendaraan rata-rata menempuh waktu sekitar 13 jam kalau melewati jalan lintas timur Sumatera dan sekitar 15 jam kalau melewati Meulaboh. Dengan pesawat hanya diperlukan waktu hanya 1 jam 5 menit terbang dari Medan ke Banda Aceh. Dari informasi tersebut hitunglah: 

a) Besar vektor perpindahan dari Medan ke Banda Aceh 
b) Besar kecepatan rata-rata kendaraan dari Medan ke Banda Aceh c) Laju rata-rata kendaraan dari Medan ke Banda Aceh melalui jalan lintas timur Sumatera dan melalui Meulaboh 
d) Besar kecepatan rata-rata pesawat dari Medan ke Banda Aceh 
Jawab: 
a) Besar vektor perpindahan dari Medan ke Banda Aceh adalah            jarak terdekatnya yaitu 430,1 km 
b) Besar kecepatan rata-rata kendaraan dari Medan ke Banda Aceh      adalah :
  • Melalui jalan lintasan timur Sumatera diketahui : 
       s= 601 km 
       t= 13 jam 
       maka: 
  • Melalui Meulaboh diketahui :
      s2 = 794 km
      t= 15 jam 
      maka: 

  • Sehingga besar kecepatan rata-ratanya adalah 
Besar kecepatan rata-rata kendaraan dari Medan ke Banda Aceh adalah 47,58 km/jam 

c)  Laju rata-rata kendaraan :

  • Melalui jalan lintasan timur Sumatera diketahui : 

       s= 601 km 
       t= 13 jam 
       maka: 

  • Melalui Meulaboh diketahui :
      s= 794 km
      t= 15 jam 
      maka: 

Jadi, laju rata-rata kendaraan melalui jalan lintasan timur Sumatera adalah 46,23 km/jam dan melalui Meulaboh adalah 52,93 km/jam.

d) Besar kecepatan rata-rata pesawat dari Medan ke Banda Aceh  adalah 



Sabtu, 08 Februari 2020

FISIKA DASAR

Nama: Alfarani Murtia Saskia Putri
NIM: A1C219001
Kelas : R-001
Pendidikan Matematika Universitas Jambi
Dosen Pengampu : Nova Susanti, S.Pd.,M.Si


Besaran-Besaraan Gerak
Soal-Soal dan Jawaban
  1.  Buktikan  bahwa
  
Jawab :

Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata pada limit selang waktu Δt mendekati nol. Secara matematis kecepatan sesaat dituliskan:

   
dx/dt adalah turunan pertama dari fungsi posisi terhadap waktu. 
Jika r = xi + yj dan Δr = Δ xi + Δ yj, maka:
 
 
 


Keterangan:
v = vektor kecepatan sesaat (m/s)
νx = dx/dt komponen kecepatan sesaat pada sumbu x (m/s)
νy = dy/dt komponen kecepatan sesaat pada sumbu y (m/s)
 
Arah Kecepatan sesaat merupakan arah singgung lintasan di titik tersebut. 
Berdasarkan persamaan kecepatan sebagai berikut:

  Kecepatan dapat dicari dengan turunan dari fungsi posisinya. Sebaliknya, jika fungsi kecepatan diketahui, maka posisi dapat ditentukan dengan mengintegralkan fungsi kecepatan tersebut. 
v = dr/dt
dr = v dt 

Apabila persamaan tersebut diintegralkan, maka:
  
 
 
 
Keterangan:
r0 = posisi awal (m) 
r = posisi pada waktu t (m)
v = kecepatan yang merupakan fungsi waktu (m/s)
Komponen posisi pada arah sumbu x dan sumbu y adalah:
 
    
2. Buktikan bahwa
 
Jawab: 
Percepatan sesaat didefinisikan sebagai limit kecepatan rata-rata untuk interval waktu mendekati nol. 
 


Jika v = vx i + vy j. Maka :
 

    a = ax i + ay j
Keterangan: 
a = vektor percepatan
 
 
Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa percepatan merupakan turunan dari fungsi kecepatan terhadap waktu. Percepatan juga merupakan turunan kedua fungsi posisi terhadap waktu.


Percepatan sesaat merupakan kemiringan grafik kecepatan terhadap waktu. 
  
maka persamaan tersebut dapat dituliskan: 
 
 
Sehingga percepatan sesaat menjadi:
 
 
  

3. Tentukan resultan gayanya !


Jawab: 




.  a)      ∑fx = F1x + F3x -F2
                   = F1.cos 45° + F3.cos 60° - F2. Cos 30°
              = (4.0,7)N + (6. 0,5)N – (5. 0,9)N
              = 2,8 N+ 3N – 4,5N
              = 1,3 N
b)  ∑ fy = F1y + F2y - F3y
              = F1. Sin 45° + F2. Sin 30° - F3 sin 60°
              =(4. 0,7)N + ( 5. 0,5)N – ( 6. 0,9)N
              =2,8 N+ 2,5 N– 5,4N
              = -0,1 N



c.) 
4. Berapa tegangan tali tersebut !
Jawab: 

∑ fy     = 0
T3-W  =0
T3       = W
T3       = 4N

∑fx          = 0
T2x- T1x = 0
T2x          =T1x
T2.cos 53 = T1.cos 37
T2. 0,6     = T1. 0,8
T2            = T1. 0,8/ 0,6
T2            = T1. 4/3
T2            = 4/3 T1

∑fy                                = 0
T1y + T2y -T3              = 0
       T1y+T2y                =T3
T1.sin 37° + T2. Sin 53 = 4
        T1. 0,6 +T2. 0,8     = 4
0,6 T1 +4/3 T1.0,8         =4
6/10. T1 + 4/3 T1. 8/10  =4

3/5 T1 + 16/15 T1          =4 x15
9T1 +16 T1                    =60
25T1                               =60
T1                                   =60/25
T1                                   = 2,4 N



Selanjutnya substitusi kan
T2= 4/3 T1
T2= 4/3. 2,4
     = 3,2 N